Jumat, 10 Juli 2015

All About You, My Aries...



Terkadang aku berpikir di sela waktu kosongku…





Kamu adalah seseorang yang tak ku sangka akan ku temui dan menemani hari-hariku dalam suka maupun duka…


Selama satu setengah tahun aku mengenalmu, ada beberapa hal yang membuat ku tersadar bahwa kamu bukanlah dia ataupun mereka…




****************************************************************************************************


- Kamu dapat menanggalkan segala kesenanganmu demi agar tetap bersamaku, disampingku…


- Kamu bisa melepaskan kecanduanmu dengan dunia maya dan menggantikannya menghabiskan waktu bersamaku..


- Di saat lelaki lain ingin mendapatkan suasana yang baru, kamu dapat menumbuhkan itu bersamaku…


- Di saat lelaki lain menuntut agar pasangannya dapat tampil sempurna di luar, kamu hanya ingin aku tampil sempurna untuk dirimu…


- Lelaki lain menuntut wanita nya harus langsing dan atletis, kamu membiarkan berat badanku bertambah biar gak ada yang naksir :p


- Di saat lelaki lain jenuh dan butuh pelampiasan, kamu berusaha mengeksplor dan mencari variasi ‘gaya’… #ehh :p


- Katamu sih: “gak butuh yang cantik karena ‘onok rupo, onok rego’, yang penting mau terima aku apa adanya..”


- Di saat lelaki lain asik dengan kerjaan nya tanpa ada kabar ke pasangannya, kamu selalu ada dan menyempatkan waktu mengabariku walau itu beberapa menit saja..


- Lelaki lain butuh dilayani layaknya sang Raja, kamu memperlakukanku layaknya seorang Permaisuri


- Laki-laki itu ego nya tinggi, bertindak sesuka hati karena merasa dirinya adalah ‘Pemimpin’, kamu tidak seperti itu… karena menurutmu pemimpin yang ideal itu tahu bagaimana cara menjaga perasaan, memperlakukan seorang wanita yang dicintainya, dan  mampu menempatkan dirinya di posisi orang lain…


- Di saat lelaki lain menyerah dengan keadaan, kamu akan tetap berusaha dan berjuang mengalahkan batas kemampuan dirimu sendiri… Ya, demi aku. Demi kita berdua. Demi hubungan kita.


...And I'm proud to be yours, Aries!


****************************************************************************************************



Sincerely,


Yours.

Kamis, 14 Mei 2015

Antara Aku, Kau, dan Tuhan :)


kamu tau apa?
kisah yang dialami oleh dua anak manusia yang tak bisa bersatu...
kesakitan yang terdalam adalah ketika kalian berdua merasa saling mencintai dan memiliki namun tak dapat bersama...

satu2nya penghalang hanyalah keyakinan...
seandainya saja Tuhan kalian tidak berbeda..
seandainya saja cara menyembah kalian sama...
seandainya saja tempat ibadah kalian pun tak berbeda...
seandainya saja... ya, seandainya...

dimana suatu keyakinan adalah prinsip hidup masing-masing setiap manusia...
dimana suatu keyakinan dengan keyakinan yg lain tidaklah sama dimata manusia...
dimana apa yg mereka yakini adalah apa yg mereka anggap paling benar daripada yg lainnya...
saat hal "itu" menjadi penghalang, lalu kalian bisa apa?

kalian juga tentunya bukan makhluk bodoh dan tak beriman yang menghalalkan segala cara agar dapat terus bersama...
kalian juga tak ingin dikucilkan diantara manusia yg lain bukan?
saat restu pun adalah sesuatu yang berharga dan sulit didapatkan...
saat perasaan pun benar2 dikorbankan hanya utk menghargai mereka yg di "tua" kan...
Tidak, kami bukanlah termasuk orang-orang yang egois yang hanya mementingkan kemauan sendiri...
kami bukanlah seperti itu...
justru kami rela membunuh perasaan ini walaupun membutuhkan waktu yang entah sampai kapan...

apakah salah,bila salah satu diantara umatMu mencintai ciptaanMu yg sedikit "berbeda"?
salahkah dia,Tuhan?

 "Adakah Tuhan sedang memberi jeda untuk kita,atau memang tak ada nama kau dan aku dalam takdir-Nya?"

Rabu, 13 Mei 2015

Senja & Pohon Akasia


-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Entah langit kali ini memerah...
Jingga namun bukan jingga yang seperti biasanya, merah nya pun lebih memikat...
Ah, mungkin sudah saat nya langit yang ku diami ini mulai merubah warna nya sehingga memberikan esensi yang berbeda dari siang sebelumnya...
 

Binatang senja mulai menyuarakan jeritan-jeritannya pada alam, menandakan bahwa mereka ada...
Desir angin pun mulai merambah kulit ku yang tak terlapisi oleh rajutan kain yang cukup tebal sehingga aku mampu merasakan sentuhan udara di senja kali ini...
Aku berdiri sendiri, dibawah pohon ini... ya, pohon Akasia tepatnya...

Setelah setahun yang lalu memori indah maupun buruk mengingatkanku akan semua jejak langkah kaki yang telah ku lalui...
AKU DAN KENANGANKU...

 

Tak heran bila sudah setahun pula aku tak menginjakkan kakiku disini bersama dengan settingan alam semesta yang membuat setiap orang terpana akan keelokannya...
Memberi makna tersendiri bagi insan yang pernah merajut kasih dan merasakan kepiluan dalam rajutan cinta nya...
Memang benar, suasana kali ini begitu melankolis walaupun aku hanya ditemani oleh serpihan kenangan kita berdua...
 

Beratapkan langit, bertiangkan dedaunan akasia, aku mencoba mengorek kisah lama...
Layaknya membongkar kotak yang telah usang, berdebu, namun membuat ku penasaran...
Bila memang Tuhan masih mengizinkan aku untuk menghembuskan nafas di hari esok, barangkali aku tak se nekat ini untuk membobol rasa yang sedang membuncah...
Meskipun aku tau, jika pohon akasia ini mampu berbicara, Ia akan mengusir ku dan tak membiarkan satupun percikan air jatuh membasahi akar dan batangnya..

Karena Ia telah mengerti sampai batas mana gerbang yang telah ku lalui...

Sekali lagi, pohon akasia ini tetap menatapku dalam diam..
Seakan tak berani menyingkap kenangan lama yang telah membusuk di dalam akarnya...

Dan yang ku tahu, langit senja tak sejahat itu...
Dia tetap menemani akasia sampai saat ini...
Senja tak pernah menyalahkan malam  yang datang begitu cepat menggantikannya..
Sementara akasia hanya mampu menikmati kemesraan bersama senja yang hanya sementara waktu dan harus berpisah dikala malam telah datang...

oh malam...
Salah satu keindahan didalam kegelapan yang mampu mengheningkan segalanya...
Namun kisah senja dan pohon akasia belum sempat berakhir...
Tak ada kata yang mampu menggambarkan kebahagian mereka berdua bila saling bersua...

Aku pun tatkala berpikir, seandainya senja tak pernah datang lagi mampukah pohon akasia ini tetap berdiri dengan kokoh nya?
Bagaimana bila Ia rubuh dan tak ada satupun orang yang menolong nya?
Bagaimana jika Ia ditelan angin malam dan kegelapan?


Membayangkan nya pun aku sempat tercengang tatkala desir angin lagi dan lagi menabrakku...

Pohon Akasia adalah saksi bisu, entah ia pernah bercerita pada langit senja tentang ku atau tidak aku tak perduli...
Karena bagiku, melihat kemesraan mereka berdua saja sudah membuatku cemburu... ya, cemburu yang mendalam...
Akasia begitu mencintai senja dengan sederhana layaknya sepasang kekasih yang tak ingin di madu...
Elegi yang dibuat oleh senja dan Akasia lah yang membuatku belum mau beranjak dari sini...

Ah, sudahlah..

Melihat kemesraan mereka berdua yang tak memperdulikan ku membuat aku seolah-olah diejek oleh desir angin yang telah berulang kali menabrak tubuhku...
Senja tak pernah lelah menemui Akasia yang tetap menunggu nya disini...
Akasia pun tetap menunggu dengan pasti akan kehadiran senja...

Ya, karena itu lah serpihan memori itu ada disini... dibawah pohon Akasia...

Tak terasa perlahan namun pasti senja undur diri dari sang akasia...
Membuatku tak sadar bahwa sang malam ingin menggantikan sang senja..
Sang senja pun tak pernah menyalahkan malam yang selalu datang tepat waktu untuk menggantikannya...
Apalagi akasia yang tak pernah sekalipun rewel, dia selalu ikhlas dan menerima kapanpun kehadiran sang senja datang...
Sebab Akasia yakin...
 




"cinta yang sederhana itu lah yang akan menuntun sang senja kembali dari peraduannya untuk merindu bersua dan menghabiskan waktu dengan Akasia..."




-------------------------------------------------------------------------------------------------------